Posted by: adheardhie | September 4, 2011

Mendongeng Bisa Menjadi Kunci Sukses Anda !!

Dongeng tidak hanya bagi kaum manula dan anak-anak. hal itu bisa mem-
bantu anda meningkatkan karier, caranya dengan menunjukkan apa yang
Anda capai dan mengupayakan agar karyawan mempercayai anda.

Ed Fuller dari Marriot International suka mendongeng. Salah satu hobinya adalah duduk
di Boston Marriot Copley Place tahun 1985, saat ia menjabat General Manager. Sebulan
setelah tempat itu dibuka, penjualan kurang US$300.000 dari target. “Karier saya hilang,”
kenang Fuller, setelah dipanggil eksekutif senior yang mengatakn, “Aku tidak percaya itu.
Bill Marriot ada disampingnya.” Si eksekutif berkata bahwa dia terbang ke Boston dan meng-
ajak Fuller makan malam setelah, “Kita merampungkan masalah ini.”

Isu ini, ternyata terjadi, tapi tidak seperti yang ditakutkan FUller. Keluarga Marriot me-
mesan sup kerang, yang diantar dalam keadaan dingin dan manajer tidak menanganinya dengan
baik. “Jika keluarga mendapat perlakuan buruk, maka pelanggan mendapat perlakuan mengerikan,”
kata Fuller, sekarang Kepala Penginapan Internasional Marriot dan penulis buku tentang tempat
kerja, You can’t Lead With YOur Feet on YOur Desk, beredar tahun depan.

Fuller menggunakan dongeng untuk mengajar manajer baru tentang prioritas Marriot, melayani
pelanggan dengan baik, dan menyajikan sup dalam kondisi panas. Selain itu, juga mengajar kema-
juan karier, seperti bagaimana dia dan eksekutif senior lain mengawali karier sebagai petugas
keamanan dan pelayan. “Mereka ingin contoh nyata,” ujar Fuller, yang memiliki catatan bahwa
60% manajer di Hotel Marriot mulai bekerja sebagai karyawan yang digaji perjam. “Mendongeng
membuat semua lebih efektif.”

Hal serupa dilakukan eksekutif di Microsoft dan Pepsi, “Untuk menciptakan metafora atau mem-
bangkitkan emosi,” kata Annette Simmons, trainer untuk corporate storytelling dan pengarang
dua buku mengenai hal itu. Irada Sadykhova, Director of Learning Strategies Microsoft, meng-
gunakan dongeng untuk membuka rapat, menekankan strategi baru, atau memotivasi. “Ini sepeti
menanamkan kebenaran,” ujar Sadykhova, yang tumbuh dalam pecinta dongeng rakyat di Rusia.
Eksekutif perfilman, Peter Guber, penulis Tell to Win (yang sudah beredar maret), mengatakan
bahwa dongeng adalah jalan terbaik mencapai tujuan Anda. “Dongeng bukan monolog,” ia bilang.
“Anda harus menyentuh orang.”

Mendongeng dapat menolong saat rekrutmen, ujar John Berisford, Kepala HRD Pepsi Beverage.
“Saya sering menanyakan satu pertanyaan, tidak peduli apakah mewawancarai eksekutif senior
atau fresh graduate ; coba ceritakan tentang dirimu,” kata Berisford, yang mempelajari dongeng
dari neneknya di West Virginia. “Itu adalah cara terbaik mengenal orang.”

Untuk memahami dampaknya, pikirkan buku laris sepeti Fish! dan Who Moved My Cheese? orang akan
segera terkesan dan punya hubungan emosional, kata Katharine Hansen, Ph.D., co-owner situs web
The QUinteessential Careers. Bukan berarti mendongeng cocok bagi setiap situasi. Ia dapat men-
jadi bumerang jika pendongeng mencoba membangun semangat namun tidak merasakannya, ujar Simmons.

Sangat penting memilih cerita yang tepat, seperti juga mengeditnya sehingga jelas dan ringkas.
Hal itu juga membantu untuk tetap akurat. Kalau orang mempertanyakan kebenaran dongeng itu,
tidak seorang pun mau mendengarkan Anda.


Leave a comment

Categories